Mulai 16 Mei Ini, Frekuensi Penerbangan Garuda Rute Surabaya-Banyuwangi Bertambah

GAruda Indonesia
Ilustrasi Pesawat Garuda Indonesia Airbus |

Maskapai Garuda Indonesia akhirnya memperoleh izin dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menambah jadwal penerbangannya untuk rute Surabaya-Banyuwangi dan sebaliknya. Secara resmi tambahan jam terbang menjadi dua kali sehari akan dimulai 16 Mei 2016 di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi.

Menurut Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, sebelumnya jadwal penerbangan Garuda Indonesia di Bandara Blimbingsari hanya satu kali yakni rute Surabaya-Banyuwangi pukul 11.35-12.35 WIB dan Banyuwangi-Surabaya pukul 13.05-14.00 WIB. Untuk penambahan rute, yaitu pada pagi hari rute Surabaya-Banyuwangi pukul 06.00-07.00 WIB dan Banyuwangi-Surabaya pukul 07.30-08.25 WIB.

"Izinnya sendiri sudah dikeluarkan oleh Kemenhub pada hari Senin, 2 Mei kemarin. Ini tentunya berita yang menggembirakan buat kami, mengingat selama ini penerbangan hanya sekali dalam sehari sering dikeluhkan masyarakat karena tidak kebagian kursi," ujar Bupati Azwar, di Banyuwangi, Rabu (4/5/2016)

Tidak hanya itu, dirinya pun menyambut baik adanya penambahan frekuensi penerbangan menjadi dua kali dalam sehari untuk rute Surabaya-Banyuwangi dan sebaliknya. Pasalnya, ini bisa menjadi penggerak bagi kedatangan wisatawan ke Banyuwangi lebih banyak lagi.

Anas juga menjelaskan jika Garuda Indonesia berencana akan membuka kembali rute penerbangan Denpasar-Banyuwangi PP yang sempat ditutup beberapa bulan yang lalu. “Untuk rencana penerbangan Denpasar-Banyuwangi PP, kabarnya sudah siap namun kami masih menunggu konfirmasi lebih lanjut kepastiannya,” imbuhnya.

Selain itu pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga menargetkan pada tahun 2016, penerbangan malam hari bisa di lakukan di Bandara Blimbingsari agar semakin banyak jadwal pilihan menuju Banyuwangi.

Berbagai kelengkapan pun terus dipersiapkan untuk mengejar target tersebut. "Saat ini kelengkapan navigasi untuk pendaratan malam hari tengah dipersiapkan oleh Airnav," terang Azwar.

Saat ini, Bandara Blimbingsari baru memiliki satu peralatan navigasi yaitu Non Directional Beacon (NDB) yang digunakan untuk mendukung pendaratan malam hari tetapi hanya untuk pendaratan darurat.

Sementara untuk pesawat komersial, menurut Bupati Azwar dibutuhkan peralatan lebih canggih seperti ILS (Instrumen Landing System) yang digunakan untuk memandu pesawat agar dapat mendarat dengan aman pada saat cuaca buruk, jarak pandang minimum, maupun penerbangan pada malam hari.

Disebutkan, sekarang ini, jumlah penumpang di Bandara Blimbangsari sendiri terus mengalami lonjakan sejak beroperasi. Penumpangnya mengalami peningkatan yang signifikan, sampai 1.308% dari hanya 7.826 penumpang (2011) menjadi 110.234 penumpang (2015).

(AR)