Mayora Revisi Target Penjualan, Dari Rp16,5 T Menjadi Rp17,5 T

Gedung Mayora
Gedung Mayora, Daan Mogot, Jakarta | www.mayoraindah.co.id

Sepanjang tahun ini, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) membidik penjualan sebesar Rp17,5 triliun atau tumbuh 18% dibandingkan capaian hingga akhir tahun lalu Rp14,819 triliun.

Hal tersebut ditegaskan Presiden Direktur Mayora Indah Andre Sukendra Atmadja bahwa perseroan masih optimis bisa mengejar target tersebut.

Penyebabnya tidak lain karena didukung dengan kondisi ekonomi yang sudah kian membaik sejak Oktober tahun lalu. "Kami merevisi target penjualan dari Rp16,5 triliun menjadi Rp17,5 triliun, ini target angka yang realistis," ujarnya dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Selasa (28/6/2016).

Tercatat, hingga akhir Mei 2016 perseroan telah mencatat penjualan sebesar Rp7,872 triliun atau tumbuh 30,1% dari capaian tahun lalu sebesar Rp6,049 triliun. "Kontribusi penjualan masih seimbang yaitu 50-50% atau 45-55% antara pasar domestik dan ekspor, saat ini pasar domestik telah kembali membaik," paparnya.

Meski penjualan meningkat, menurut dia, perseroan tetap memberikan target laba bersih pada tahun ini menjadi sebesar Rp1,25 triliun. Sedangkan hingga Mei 2016, perseroan telah meraih laba bersih sebesar Rp625 miliar.

Dia juga menjelaskan memasuki Hari Raya Idul Fitri tahun ini, penjualan perseroan mengalami pertumbuhan hingga 30-40% dibandingkan bulan-bulan biasanya. Untuk itu, Mayora sejak beberapa bulan lalu telah menggenjot kapasitas produksi.

"Utilisasi kami sekitar 70%, dalam menyambut Lebaran kami telah meningkatkan kapasitas produksi untuk masing-masing divisi produk makanan," tambahnya.

 

Bagi Dividen

Dengan peraihan laba bersih ini, tahun ini pula, Mayora berencana menyebarkan dividen tunai sebesar Rp300 per saham atau setara dengan Rp268,3 miliar. Pembagian dividen tunai tersebut telah diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan.

"Dividen ini akan mulai dibagikan pada 29 Juli 2016 kepada masing-masing pemegang saham," katanya.

Andre mengungkapkan, dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham yaitu sebesar 21,46% dari laba bersih tahun buku 2015 yang sebesar Rp1,25 triliun.

Emiten produsen makanan olahan seperti Roma, Royal Choice, Kopiko, Astor, Beng-beng, Choki-choki, Energen Torabika dan lain-lain ini pada 2015 membukukan pendapatan sebesar Rp14,8 triliun meningkat 4,6% dibanding tahun sebelumnya. Di mana laba bersih sebesar Rp1,25 triliun naik 205,2% dibanding 2014.

Dalam kesempatan ini, perseroan juga melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dalam rangka pemecahan saham atau stock split dengan perbandingan 1 saham lama menjadi 25 saham baru.

"Kami juga minta persetujuan pemegang saham untuk melakukan stock split. Sehingga, saham kami yang tadinya sebesar Rp500 per saham menjadi Rp20 per saham," ungkapnya.

Dia berharap, setelah stock split dilakukan saham perseroan akan menjadi lebih likuid. Hal ini juga menjadi kesempatan bagi pemegang saham ritel untuk memiliki sahan Mayora menjadi lebih besar. (IDR/MMY)