Kucurkan Rp27 Miliar, Antam Resmi Kuasai 99,21% Saham PT ANH

ilustrasi
Lapangan tambang yang dikelola Antam | Dok. Antam

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam, telah melakukan transaksi afiliasi terhadap entitas ventura bersama, yakni PT Antam Niterra Haltim (ANH) dengan nilai transaksi mencapai Rp27 miliar. Dengan demikian, Perseroan berhasil menguasai 99,21% saham PT ANH.

SVP Corporate Secretary Antam, Aprilandi Hidayat Setia, menyatakan bahwa Antam telah membeli seluruh saham yang dimiliki oleh entitas anak Antam, yakni PT International Mineral Capital (IMC) pada entitas ventura bersama, yakni PT ANH yang mewakili 25% dari jumlah keseluruhan saham yang dikeluarkan ANH dengan opsi peningkatan kepemilikan Perseroan sampai 51% saham.

“Pembelian seluruh saham oleh Antam terhadap saham IMC mewakili 25% atau 27 ribu saham dari jumlah keseluruhan saham yang dikeluarkan oleh ANH dengan masing-masing saham memiliki nilai nominal Rp1 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp27 miliar,” ungkap Aprilandi, dalam keterangannya yang dilansir Wartaekonomsi.co.id, Senin (15/10/2018).

Aprilandi menambahkan, setelah dilakukannya transaksi afiliasi antara Antam dan IMC, struktur pemodalan saham kini didominasi oleh Antam.

“Antam mempunyai persentase kepemilikan sebesar 99,21% dengan jumlah saham seluruhnya 61.532.082 atau setara dengan Rp615.320.816.000. Sementara itu, persentase kepemilikan saham oleh PT Indonesia Coal Resources sebesar 0,79% dengan jumlah saham sebanyak 493.038 saham atau setara dengan Rp4.930.380.000,” jelasAprilandi.

Adapun pelaksanaan transaksi afiliasi tersebut dilakukan untuk mendukung aktivitas strategis pengembangan bisnis hilirisasi Antam untuk meningkatkan nilai tambah cadangan sumber daya mineral yang dimiliki antam, khususnya untuk komoditas nikel.

Sementara itu, terkait pembelian divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), Perseroan menyatakan belum menerima penawaran divestasi Vale.

Direktur Utama Antam, Arie Prabowo, mengatakan pihaknya akan mengambil keputusan mengambil tidaknya saham Vale, setelah ada penawaran resmi. “Kami lihat dulu tawarannya seperti apa,” kata dia, seperti dikutip Katadata.co.id, Senin (15/10/2018).

Manajemen Antam juga pernah menyatakan ketertarikannya membeli saham Vale jika harganya cocok. Ketertarikan Antam mengakuisisi Vale karena ingin menguasai menguasai cadangan tambang nasional.

Saat ini kepemilikan saham Vale Indonesia, mayoritas masih dikuasai asing. Vale Canada Limited merupakan pemegang saham terbesar, yakni 58,73%. Sedang Sumitomo Metal Mining menguasai 20,09%. Sisa sebesar 20,49% merupakan pemegang saham publik.

Sesuai dengan amandemen kontrak karya 2014, Vale wajib mendivestasi 40% sahamnya. Sebesar 20% saham sudah lebih dulu dilepas beberapa waktu lalu. Sisa divestasi 20% bakal dilakukan paling lambat Oktober 2019.

Adapun, mekanisme harga saham divestasi akan mengacu Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 43 Tahun 2018. Aturan itu menyebutkan harga saham divestasi dari pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi yang ditawarkan kepada Peserta Indonesia dihitung berdasarkan harga pasar yang wajar (fair market value).(DD)