Astratel Infra Targetkan Memiliki 500 Kilometer Konsesi Jalan Tol Hingga 2020

ilustrasi
Salah satu ruas tol yang dikelola Astrra Infra | Dok. Astra Infra

PT Astratel Nusantara (Astra Infra) menargetkan mampu memiliki 500 kilometer (km) konsesi jalan tol hingga tahun 2020, nanti. Perseroan berencana untuk terus melanjutkan ekspansi bisnis jalan tol, pasalnya saat ini Astra Infra baru memiliki konsesi jalan tol sepanjang 342,7 km.

Salah satunya adalah dengan cara membidik tender ruas jalan tol baru dan mengakuisisi proyek yang sudah berjalan. Perseroan juga berniat mengkaji pengembangan sejumlah jalan tol yang sudah dikelolanya. Pengembangan di jalan tol eksisting rencananya dilakukan melalui PT Marga Mandalasakti, yakni pengelola jalan tol Tangerang-Merak sepanjang 72,4 km. berencana memperpanjang jalan tol tersebut hingga Pelabuhan Merak.

“Kami diminta Pemerintah membuat kajian agar tol Tangerang–Merak memiliki akses ke Pelabuhan. Panjangnya sekitar 5 km,” kata Direktur Teknik dan Operasi Marga Mandalasakti Sunarto Sastrowiyoto, dalam keterangannya yang dikutip Kontan.co.id, Jumat (23/2/2018).

Namun saat ini, Astra Infra masih melakukan kajian untuk pengembangan tol akses pelabuhan tersebut. Kajian tersebut disesuaikan dengan rencana pengembangan dermaga di Pelabuhan Merak yang akan dikembangkan menjadi 10 dari posisi lima dermaga saat ini.

Adapun pembangunan jalan tol ini akan menelan biaya besar karena kemungkinan sebagian jalan hanya memungkinkan dibangun secara elevated (layang). Hanya saja, nilai investasinya belum bisa diperkirakan karena masih harus menunggu hasil kajian yang ditargetkan akan rampung tahun ini.

Selain pengembangan jalan tol Tangerang–Merak, Astra Infra juga berencana melakukan pengembangan ruas Cikopo–Palimanan (Cipali), dengan membangun akses hingga ke Kertajati sepanjang 4 km–5 km. Perusahaan ini masih melakukan finalisasi teknis dan menghitung nilai investasi untuk membangun penambahan lingkup jalan tol Cipali tersebut.

Sementara itu, dalam keterangan yang dilansir Cnnindonesia.com, Astra Infra juga resmi menggenggam kepemilikan 100 persen saham PT Bhaskara Utama Sedaya (BUS) dari PT Karsa Sedaya Sejahtera dan PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) dengan nilai investasi sebesar Rp2,34 triliun.

Baskhara Utama juga merupakan pemegang 45 persen saham PT Lintas Marga Sedaya (LMS) yang memegang saham ruas tol Cikopo-Palimnan (Cipali). Artinya, kini portofolio Astra Infra tersebut bertambah dengan kepemilikan 45 persen saham ruas tol Cipali.

Direktur Astra Infra Wiwiek D Santoso mengatakan, dengan memiliki 45 persen saham LMS, maka akan lebih mudah bagi perusahaan untuk mengelola ruas tol Cipali. Sebelumnya, Astra Infra sendiri telah memiliki 22,3 persen saham di ruas tol tersebut.

“Sebenarnya, Astra Infra sudah beli 22,3 persen saham LMS pada Januari lalu. Jadi, ketika Surya Semesta menjual sahamnya kami pikir akan lebih baik karena Astra International sendiri setiap investasi itu selalu investasi strategis,” ujarnya.

Seluruh dana yang dikucurkan dalam membeli saham di tol Cipali menggunakan kas internal yang telah dialokasikan sebagai belanja modal (capital expenditure/capex) perusahaan tahun ini sebesar Rp4 triliun.(DD)