Industri Kelapa Sawit Kunci Sukses Perekonomian Indonesia

Ilustrasi
Ilustrasi | Nugroho/Annualreport.id

Produksi minyak sawit dunia didominasi oleh Indonesia dan Malaysia. Kedua negara ini secara total menghasilkan sekitar 85-90% dari total produksi minyak sawit dunia. Indonesia adalah produsen dan eksportir minyak sawit yang terbesar.

Dalam jangka panjang, permintaan dunia akan minyak sawit menunjukkan kecenderungan meningkat sejalan dengan jumlah populasi dunia yang bertumbuh dan karenanya meningkatkan konsumsi produk-produk dengan bahan baku minyak sawit seperti produk makanan dan kosmetik.

Dalam hal geografi, Sumatera Utara adalah produsen minyak sawit terbesar di Indonesia, disusul Kalimantan Barat, Riau, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah total luas area perkebunan sawit di Indonesia pada saat ini mencapai sekitar 11.9 juta hektare; hampir tiga kali lipat dari luas area di tahun 2000 yaitu sekitar 4 juta hektare. Jumlah ini diprediksi akan bertambah menjadi 13 juta hektare pada tahun 2020.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memainkan peran yang sangat sederhana di sektor kelapa sawit Indonesia karena mereka memiliki perkebunan yang relatif sedikit, sementara perusahaan-perusahaan swasta besar, misalnya Wilmar Group dan Sinar Mas Group, cukup dominan karena menghasilkan lebih dari setengah total produksi minyak sawit Indonesia.

Para petani skala kecil memproduksi sekitar 42% dari total produksi Indonesia. Namun kebanyakan petani kecil ini sangat rentan keadaannya apabila terjadi penurunan harga minyak kelapa sawit dunia karena mereka tidak dapat menikmati cadangan uang tunai (atau pinjaman bank) seperti yang dinikmati perusahaan besar.

Mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo saat berada di Malaysia, pada Rabu, 22 November 2017, bahwa saat ini di Indonesia terdapat setidaknya 17 juta orang yang hidupnya, baik langsung maupun tidak langsung, terkait dengan kelapa sawit, di mana 42% lahan perkebunan kelapa sawit dimiliki oleh petani kecil.

Pada 29 Agustus 2017 lalu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Bambang kepada media mengatakan, perkebunan nasional menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp411 triliun, dan Rp239,4 triliun berasal dari kelapa sawit.

Artinya, industri perkebunan dan pengolahan sawit adalah industri yang menjadi kunci sukses perekonomian Indonesia: ekspor minyak sawit adalah penghasil devisa yang penting dan industri ini memberikan kesempatan kerja bagi jutaan orang Indonesia.

Ikuti ulasan Annualreport.id tentang sejauh mana perkembangan industri sawit dan produk turunannya yaitu CPO (crude palm oil) yang diprediksi akan terus menguat hingga beberapa tahun ke depan.