MENGUATKAN PONDASI, MEREBUT PELUANG
Peranan BUMN sangat penting dalam menunjang pertumbuhan kegiatan perekonomian baik di kancah domestik maupun global. Sarinah sebagai satu-satunya peritel milik Negara mempunyai peran penting untuk memajukan pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
agar memiliki kekuatan daya jual. Peningkatan kualitas produk dan jasa UMKM akan mengatasi tantangan jatuhnya daya beli masyarakat. Hal tersebut menciptakan peluang bagi Sarinah dengan memperkuat sumber daya manusia, bersinergi untuk membangun ekstensifikasi usaha, dan memperluas jaringan gerai-gerai di beberapa tempat di Indonesia.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Pendapatan Money Changer Menjadi Yang Terbesar
Hingga akhir tahun 2015, Sarinah telah didukung oleh 11 Outlet dan 2 Anak Perusahaan, sehingga mudah dijangkau oleh pelanggan. Walaupun secara umum terdapat penurunan penjualan bersih Sarinah di 2015 mencapai Rp290,36 miliar, atau 96,78% terhadap total penjualan bersih tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp300,02 miliar, yang disebabkan oleh penurunan pendapatan usaha money changer yang cukup signifikan.
Namun demikian, secara komposisi pendapatan usaha money changer masih menjadi yang terbesar terhadap pendapatan penjualan yaitu sebesar 30,54%. Kontribusi pendapatan berikutnya adalah Eksport dan Import (25,23%), Sewa Ruangan (18,99%), Barang Eceran - Barang Kerjasama (18,30%), Barang Eceran – Barang Sendiri (6,67%) dan Distribusi (0,27%). Pada tahun 2015, Sarinah berhasil mencatat kenaikan laba bersih (laba tahun berjalan) menjadi Rp17,47 miliar atau meningkat sebesar 12,87%, yang terutama disebabkan oleh efisiensi atau penurunan beban usaha dibandingkan tahun sebelumnya. Sejalan dengan hal tersebut, nilai laba
per saham di tahun 2015 juga meningkat sebesar 12,87% dibandingkan nilai laba per saham tahun sebelumnya.
Adapun dalam kinerja posisi keuangan, Sarinah mengalami pertumbuhan aset sebesar 15,19% menjadi sebesar Rp340.95 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp295.97 miliar yang disebabkan adanya penambahan asset lancar maupun aset tidak lancar dengan komposisi masingmasing adalah 37,45% dan 62,55%. Total ekuitas Sarinah di 2015 meningkat sebesar 9,37% menjadi sebesar Rp205,55 miliar dibanding tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp187,94
miliar yang disebabkan adanya penambahan cadangan umum dan saldo laba.
Kemampuan Membayar Hutang Tetap Terjaga
Komposisi ekuitas terbesar adalah jumlah ekuitas pemilik yang berasal dari cadangan umum menjadi sebesar Rp140,75 miliar atau 68,47%. Sepanjang tahun 2015 tingkat solvabilitas yang tercermin dari rasio liabilitas terhadap ekuitas meningkat sebesar 12,76% menjadi 65,87% terhadap tahun sebelumnya 53,11%. Sedangkan rasio liabilitas terhadap aset tercatat meningkat 5,02% menjadi 39,71% terhadap tahun sebelumnya 34,69%. Sedangkan dari segi likuiditas yang ditunjukan dengan rasio kas dan rasio lancar menurun menjadi masing-masing sebesar 62,74% dan 121,79% menunjukkan bahwa kemampuan membayar hutang Sarinah tetap terjaga dengan baik.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Pendapatan
Sarinah membukukan penghasilan komprehensif tahun berjalan sebesar Rp17,92 miliar, meningkat sebesar Rp5,68 miliar atau 46,35% disbanding penghasilan komprehensif tahun berjalan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp12,24 miliar.
Laba Tahun Berjalan
Pada tahun 2015, Sarinah membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp17,47 miliar, meningkat sebesar Rp1,99 miliar atau 12,87% dibanding laba tahun berjalan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp15,48 miliar. Pada tahun yang sama, besarnya pajak penghasilan lebih rendah dibandingkan tahun 2014.
Laba Per Saham
Di tahun 2015, laba per saham dasar Sarinah tercatat lebih tinggi nilainya dibandingkan tahun 2014. Laba per saham di tahun 2015 adalah sebesar Rp175.678,34, sedangkan di tahun 2014 adalah sebesar Rp154.762,51.
RENCANA STRATEGIS
Berbagai inisiatif deregulasi yang diterapkan pemerintah melalui paket-paket kebijakan ekonomi juga akan memperlihatkan dampaknya pada tahun 2016. Kebijakan pemerintah dalam mendorong perkembangan industri kreatif juga relatif semakin baik. Potensi pasar produk industry kreatif Indonesia masih sangat besar dengan pasar yang sangat potensial dan belum sepenuhnya digarap. Selain itu, populasi kelas menengah yang meningkat signifikan kelak akan mendorong peningkatan daya beli masyarakat. Secara berkelanjutan, Sarinah akan terus meningkatkan kualitas pelayanan, spektrum produk yang beragam serta jangkauan promosi yang semakin luas.
Melihat situasi ini, pada tahun 2016 Sarinah akan berfokus pada beberapa faktor pendukung bisnis, diantaranya :
• Brand “Sarinah” telah dikenal sebagai pelopor pusat penjualan produk industri kreatif berbasis budaya Indonesia (captive brand) dengan sejarah dan pengalaman yang panjang
• Memiliki outlet terbesar dengan lokasi yang sangat strategis (pusat bisnis utama di DKI Jakarta)
• Merupakan BUMN retailer, yang dapat menjadi potensi dalam bersinergi baik dari segi akses informasi, akses sumberdaya dan akses kemitraan yang cukup besar.
• Jaringan kerja dengan UMKM (supplier) cukup kuat.
Dengan pembukaan sejumlah Speciality Store yaitu Outlet Shareena Hijab di sejumlah kota di pulau Jawa sepanjang tahun 2015 sehingga totalnya berjumlah 11 outlet. Perusahaan yakin dan tetap optimis dengan target yang telah disampaikan untuk tahun 2016 dengan meningkatkan penetrasi pasar dengan mengukuhkan diri sebagai pelaku utama (champion) dalam perdagangan produk industry kreatif di Indonesia.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id