PT PUPUK KUJANG

PT PUPUK KUJANG Laporan Tahunan 2016

KINERJA TERBAIK BAGI NEGERI

Berbekal sejarah panjang yang telah dilalui dalam riwayat Industri Pupuk di Indonesia, Pupuk Kujang telah dan akan senantiasa memberikan kontribusi terbaiknya dalam mendukung pertumbuhan serta perkembangan perekonomian nasional dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Pupuk Kujang akan meneruskan prestasi yang telah di capai di tahun 2016 untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkesinambungan dan berimbang dalam tahuntahun ke depan. Kami akan mewujudkan visi kami untuk menjadi industri kimia dan pendukung pertanian yang berdaya saing dalam skala nasional.

Kami juga dapat memperluas jaringan distribusi di semua segmen dan terus melakukan investasi di baik bidang produksi maupun sumber daya manusia, manajemen risiko dan platform teknologi untuk mendukung ekspansi usaha.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Produksi Pupuk Urea Tahun 2016 Terealisasi Sebanyak 953.313 Ton

Di tengah kondisi ekonomi dan berbagai kendala yang dihadapi Perusahaan sepanjang tahun 2016, PT Pupuk Kujang masih dapat membukukan kinerja yang cukup baik. Secara umum, kinerja Perusahaan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, walau beberapa target anggaran belum bisa dipenuhi.

Produksi Pupuk Urea tahun 2016 terealisasi sebanyak 953.313 ton, meningkat tipis dibandingkan produksi tahun sebelumnya yang sebanyak 950.272 ton, namun masih berada di bawah target anggaran yang ditetapkan sebanyak 965.000. Demikian juga dengan produksi Pupuk NPK yang terealisasi sebanyak 89.292 ton. Walau dibandingkan produksi tahun sebelumnya terjadi peningkatan sebesar 18,27%, namun pencapaian tersebut hanya setara dengan 59,53% dari target anggaran yang ditetapkan sebanyak 150.000 ton.

Sedangkan untuk Pupuk Organik, tahun 2016 terjadi penurunan produksi sebesar 42,82% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 25.667 ton atau 38,45% dari target anggaran sebanyak 66.750 ton. Produksi Amoniak tahun 2016 terealisasi sebanyak 610.338 ton atau 95,66% dari target anggaran sebanyak 638.000 ton, namun lebih tinggi dibandingkan realisasi produksi tahun 2015 yang sebanyak 603.254 ton.

Tidak tercapainya target produksi pupuk dan Amoniak tahun 2016 dikarenakan banyaknya kendala yang dihadapi Perusahaan dalam hal produksi, baik yang bersifat internal maupun eksternal tidak tercapainya target produknya mempengaruhi jumlah tonase penjualan Perusahaan tahun 2016. Realisasi penjualan tahun 2016 adalah sebanyak 1.155.459 ton atau 93,03% dari target anggaran yang ditetapkan sebanyak 1.241.981, namun 11,12% lebih tinggi dibandingkan volume penjualan tahun sebelumnya yang sebanyak 1.039.849 ton.

Perusahaan Bukukan Pendapatan Usaha Mencapai Rp5.003.823 Juta

Pendapatan usaha yang dibukukan Perusahaan tahun 2016 mencapai Rp5.003.823 juta, meningkat 11,45% dibandingkan pendapatan usaha tahun sebelumnya, namun masih berada di bawah target RKAP yang ditetapkan sebesar Rp5.307.213 juta. Tidak tercapainya target RKAP selain disebabkan karena tidak tercapainya target produknya, juga disebabkan meningkatnya harga bahan baku. Peningkatan harga bahan baku yang terjadi pada tahun 2016 berpengaruh pada peningakatan beban pokok penjualan Perusahaan. Tahun 2016, beban pokok penjualan Perusahaan mengalami peningkatan sebesar 11,24% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp4.135.617 juta.

Dengan kinerja tersebut, tahun 2016 Perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp94.646 juta atau meningkat 9,62% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp86.337 juta, namun berada di bawah target RKAP yang ditetapkan sebesar Rp229.907 juta.

Tahun 2016, Perusahaan melakukan revaluasi aset, sehingga Total aset Perusahaan mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 93,71% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp10.776.454 juta. Pencapaian tersebut juga berada di atas target RKAP yang ditetapkan sebesar Rp5.757.437 juta.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penjualan
Total penjualan yang berhasil dibukukan Perusahaan sepanjang tahun 2016 mencapai Rp5.003.523 juta, meningkat 11,09% dibandingkan total penjualan tahun sebelumnya yang sebesar Rp4.504.275 juta.

Biaya Usaha
Jumlah beban usaha Perusahaan tahun 2016 mencapai Rp457.917 juta, meningkat 27,10% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp360.281 juta. Peningkatan beban usaha tahun 2016 dipengaruhi oleh meningkatnya beban umum dan administrasi sebesar 23,55% menjadi Rp323.761 juta dan beban pemasaran yang meningkat 36,57% menjadi Rp134.156 juta dari tahun sebelumnya sebesar Rp98.234 juta.

Laba Tahun Berjalan
Pada tahun 2016, jumlah laba tahun berjalan mencapai Rp94.646 juta, meningkat 9,62% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp86.337 juta. Peningkatan laba tahun berjalan utamanya disebabkan meningkatnya penjualan Perusahaan dan menurunnya beban pajak penghasilan yang harus dibayar Perusahaan.

Laba Bruto
Laba Bruto yang dibukukan Perusahaan tahun 2016 mencapai Rp868.206 juta, naik 10,39% dibandingkan laba bruto tahun sebelumnya yang sebesar Rp786.493 juta.

RENCANA STRATEGIS

Gejolak penurunan harga yang terjadi pada tahun 2016 diyakini hanya akan berlangsung sementara. Harga urea internasional diperkirakan akan kembali stabil pada tahun 2017 dan mulai merangkak naik pada tahun 2022. Hal ini disebabkan beberapa proyek pembangunan pabrik urea di beberapa negara telah selesai dan operasional.

Dengan beroperasinya pabrik urea yang baru maka pabrik urea yang lama dan boros energi menjadi non aktif karena keterbatasan bahan baku energi. Dan kondisi ini menyebabkan pasar pupuk urea mencari kesetimbangan supply dan demand yang baru. Selain itu munculnya bahan baku baru berbasis batu bara atau thermal yang memiliki biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan pabrik urea berbasis gas bumi sehingga harga pupuk urea tidak lagi terlalu terikat dengan pergerakan harga minyak/gas bumi dunia.

Meski mendapat tekanan dari sisi harga namun dari sisi permintaan, tingkat permintaan pupuk di Indonesia dari tahun ke tahun diproyeksi akan terus meningkat. Hal ini terutama didukung dari rencana Pemerintah untuk mencapai swasembada pangan pada tahun 2017. Berdasarkan informasi dari Kementerian Pertanian, saat ini luas areal persawahan Indonesia mencapai 13 juta hektar, di antaranya 7 juta lebih merupakan daerah lahan irigasi, namun Indeks Pertanaman yang dilaksanakan belum optimal, yakni rata-rata 1,6 atau artinya dua kali tanam pun belum. Sementara untuk mencapai swasembada pangan minimum diperlukan pertanaman dua kali.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Non Keuangan Non Listed (PNKNL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
451
Kantor Akuntan Publik
Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan
Biro Administrasi Efek
N/A
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
pupukkujang,indonesia

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF