PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA

PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Laporan Tahunan 2015

STRENGTHENING IN THE MIDST OF CHALLENGING ECONOMIC

Tahun 2015 merupakan kondisi yang menantang bagi PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI). Ditengah penurunan harga minyak mentah (International Crude Price/ICP) yang mengalami penurunan cukup signifikan, PDSI tetap mampu mencetak kinerja laba. Dalam menghadapi tantangan tersebut, PDSI menyusun rangkaian strategi yang diyakini mampu membawa Perseroan selangkah lebih maju menuju pencapaian visi. Langkah-langkah tersebut meliputi tahap 1 yakni membangun fondasi, tahap 2 yakni menyempurnakan system enterprise dan tahap 3 mewujudkan drilling company with international reputation. Berbekal keyakinan teguh, PDSI siap menatap masa depan yang lebih baik, mencapai pertumbuhan kinerja yang baik dan sehat, dan mewujudkan perannya mendukung perekonomian Indonesia.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Mampu Menciptakan Value Dengan Serangkaian Inovasi
Perseroan memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional yang dilakukan Perusahaan tetap berada pada jalur yang benar dan tepat. Oleh karena itu, Perseroan menyusun rangkaian strategi yang diyakini mampu membawa Perseroan selangkah lebih maju menuju pencapaian visi. Di tengah situasi perekonomian dan industri yang menantang di tahun 2015, PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) tetap mampu menciptakan value dengan serangkaian inovasi.

Menghadapi kecenderungan permintaan dan penurunan harga minyak dunia yang masih terjadi di tahun 2015 serta mengantisipasi peluang pertumbuhan permintaan di tahun mendatang seperti ditunjukkan oleh kondisi perbaikan ekonomi negara-negara industri utama tersebut, Perseroan bertindak cepat dengan menerapkan berbagai langkah strategis yang tepat melalui strategi Hybernation Mode. Di bidang operasional, Manajemen menerapkan serangkaian program efisiensi melalui pengendalian biaya di berbagai bidang. Program ini memberikan hasil yang cukup berarti dengan biaya produksi yang terkendali. Selain itu, Manajemen juga melakukan optimalisasi terhadap aset-aset yang dimiliki oleh Perseroan sehingga dapat menjadi tambahan sumber pendapatan bagi Perseroan.

Sumber Daya Migas di Indonesia Mencapai 87,22 miliar barel
Sumber daya migas di Indonesia memiliki potensi yang cukup menjanjikan, mencapai 87,22 miliar barel dan 594,43 Trillion Standard Cubic Feet (TSCF) yang tersebar di Indonesia, menjadikan pasar Nasional sebagai pasar yang menarik dalam mengembangkan kontrak dan kebijakan guna mendukung investasi. Secara geologis, Indonesia masih memiliki potensi ketersediaan hidrokarbon yang cukup besar.

Potensi sumber daya migas nasional saat ini terakumulasi dalam 60 cekungan sedimen (basin) tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia. Dari 60 cekungan tersebut, 38 cekungan sudah dilakukan kegiatan eksplorasi dan sisanya belum tersentuh. Dari cekungan yang telah dieksplorasi, 16 cekungan sudah memproduksi hidrokarbon, 9 cekungan belum diproduksi meskipun telah ditemukan kandungan hidrokarbon, sedangkan 15 cekungan sisanya belum ditemukan kandungan hidrokarbon. Kondisi di atas menunjukkan bahwa peluang kegiatan eksplorasi di Indonesia masih terbuka lebar, terutama dari 22 cekungan yang belum pernah dilakukan kegiatan eksplorasi dan sebagian besar berlokasi di laut dalam (deep sea) terutama di wilayah Indonesia bagian timur.

Aset Perseroan tercatat sebesar USD624,31 juta
Sampai dengan akhir tahun 2015, total aset Perseroan tercatat sebesar USD624,31 juta turun 3% dibandingkan 2014 sebesar USD643,23 juta yang terdiri dari asset lancar sebesar USD213,38 juta, dan aset tidak lancer sebesar USD429,85 juta. Meskipun mengalami penurunan, total aset Perseroan tersebut telah mencapai target RKAP tahun 2015 sebesar 110% sebesar USD565,53 juta.

Sementara itu, laba bersih Perseroan pada 2015 mengalami penurunan sebesar 95% dari USD46,51 juta pada 2014 menjadi USD2,56 juta. Meski demikian, pencapaian laba bersih ini telah melampai target RKAP secara signifikan sebesar 843% atau USD0,30 juta. Pencapaian Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortization (EBITDA) sebesar USD75,86 juta mengalami penurunan sebesar 36% dari realisasi tahun 2014, namun mencapai 123% dari target RKAP 2015 sebesar USD61,49 juta.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aset
Sampai dengan akhir tahun 2015, total aset Perseroan tercatat sebesar USD624,31 juta yang didominasi oleh komposisi aset tidak lancar sebesar 69,62% atau sebesar USD434,67 juta, sedangkan komposisi asset lancar tercatat sebesar 30,38% atau secara nominal sebesar USD189,64 juta. Total aset tersebut turun sebesar 3% dibandingkan 2014 sebesar USD643,23 juta yang terdiri dari aset lancar sebesar USD213,38 juta, dan aset tidak lancar sebesar USD429,85 juta.

Laba Bersih
Laba bersih Perseroan pada 2015 mengalami penurunan sebesar 95% yaitu dari USD46,51 juta pada 2014 menjadi USD2,56 juta dan 843% dari RKAP 2015, sebesar USD0,30juta.

EBITDA
Pencapaian Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortization (EBITDA) sebesar USD75,86 juta mengalami penurunan sebesar 36% dari realisasi tahun 2014, namun mencapai 123% dari target RKAP 2015 sebesar USD61,49 juta.

RENCANA STRATEGIS

Pada tahun 2016, Perseroan menargetkan laba bersih sebesar USD2,15 juta atau 87% dari realisasi tahun 2015. Hal tersebut disebabkan adanya penurunan pendapatan dari customer PT Pertamina EP seiring dengan menurunnya harga minyak mentah yang anjlok mencapai USD30/Barrel sehingga terdapat pengurangan jumlah sumur pengeboran di PEP. Jumlah pendapatan di 2016 diproyeksi USD190,56 juta atau turun sebesar 18% dari realisasi 2015 sebesar USD233,39 juta. Target EBITDA di tahun 2016 juga menurun sebesar 9% dari realisasi tahun 2015 atau sebesar USD69,35 juta dari realisasi tahun 2015 sebesar USD75,86 juta.

Sesuai visi PDSI menjadi pemimpin di kawasan regional dalam pemboran, well services dan project management dengan standar kelas dunia, maka salah satu kunci untuk mencapai aspirasi tersebut adalah transformasi PDSI menjadi Perusahaan jasa pemboran yang terintegrasi. Kegiatan drilling dan sevices sangat tergantung pada perkembangan harga minyak (oil price). Peluang untuk menemukan cadangan migas yang besar di onshore sudah sangat terbatas, sehingga trend ke depan menjadikan pekerjaan well service dan drilling di lepas pantai atau offshore sebagai target untuk menjaga tingkat produksi migas serta meningkatkan cadangan. Ini membuka peluang untuk melakukan diversifikasi kompetensi dan bisnis jasa pemboran offshore. Terkait dengan tantangan tersebut, serta sesuai dengan visi dan misi Perusahaan PDSI menyiapkan 3 (tiga) fase pembangunan, yaitu :

PHASE I : ONSHORE RIG & NEW SERVICES ( 0 ~ 2 TAHUN)
PHASE II : OFFSHORE WELL SERVICING & SUPPLY BASE MATERIAL (3 ~ 4 TAHUN)
PHASE III : OFFSHORE DRILLING & CBM DRILLING (5 TAHUN SETERUSNYA)

Strategi untuk melaksanakan diversifikasi bisnis adalah melalui kombinasi antara investasi pada pembelian aset baru dan kerja sama dengan Perusahaan oilfield services lain. Investasi dilakukan pada aset-aset yang memiliki initial capital expenditure yang rendah namun memiliki return on investment tinggi, seperti misalnya H2S Monitoring Unit dan Directional Drilling.

Sedangkan strategi untuk melakukan diversifikasi mayoritas dilakukan melalui pembelian asset baru. Hal tersebut terkait dengan pertimbangan bahwa Perusahaan telah memiliki fondasi keuangan yang kuat serta sistem yang mendukung operasi Perusahaan. Kekuatan PDSI untuk melaksanakan fase-fase tersebut tentunya tidak terlepas dari dukungan Anak Perusahaan PDSI yaitu Patra Drilling Contractor (PDC) yang menjadi salah satu pendukung PDSI dalam melaksanakan rencana bisnisnya ke depan. Saat ini PDC telah menjelma menjadi pendukung operasi PDSI salah satunya dalam penyediaan jasa transportasi dengan kinerja yang memuaskan.

Pada akhirnya, harapan PDSI dari rencana bisnis yang telah disusun adalah penguasaan jasa rig dan non rig pada pasar nasional untuk mendukung upaya pertumbuhan Perusahaan, sehingga perspektif masa depan perusahaan untuk tidak hanya melaksanakan pemboran namun menyerahkan sumur yang siap produksi dapat tercapai.

Keterangan:


Tahun
2015
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Non Keuangan Non Listed (PNKNL)
Penghargaan
Private Non Keuangan Non Listed #2
Jumlah Halaman
499
Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Suherman dan Surja (Ernst & Young)
Biro Administrasi Efek
N/A
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
Serikat Pekerja PDSI (SP PDSI)
NPWP
01.061.303.2-051.000
TDP
09.04.1.09.36425
SIUP
00797-05/pb/p/1.824.271
Tags
Pertamina Drilling Services Indonesia,laporan tahunan,2015,rig,pengeboran,migas,offshore,oil,onshore,PDSI,barrel,hidrokarbon,deep sea,eksplorasi,basin

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF