PT PELABUHAN TANJUNG PRIOK

PT PELABUHAN TANJUNG PRIOK Laporan Tahunan 2016

STRENGTHENING OPERATION DELIVERING VALUE

Memanfaatkan peluang tentu bukan hanya sekedar menggulirkan bola salju dan menunggu peluang menjadi besar. Dalam pendekatan pengelolaan berbasis kinerja, peluang harus dapat dioptimalkan melalui pemanfaatan kompetensi yang dimiliki, agar peluang dapat menjadi kekuatan untuk dapat meraih hasil kinerja yang diharapkan.

Memanfaatkan kompetensinya dalam bidang pengelolaan jasa kepelabuhanan, PT Pelabuhan Tanjung Priok (“PTP”) mencoba mengoptimalkan peluang pertumbuhan perdagangan yang tercermin dari peningkatan arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok dengan memperkuat kemampuan operasionalnya. Selain mendorong kemampuan operasionalnya, penguatan kinerja PTP juga akan memberikan fondasi yang kuat bagi kompetensi PTP dalam mengelola Pelabuhan Tanjung Priok di masa-masa yang akan datang.

“Strengthening Operation, Delivering Value” sebagai tema laporan tahunan 2016 mencoba menggambarkan upaya-upaya yang dilakukan PTP dalam mengoptimalkan peluang yang ada melalui penguatan kompetensinya dalam pengoperasian kepelabuhanan. Dengan optimalisasi tersebut, PTP berharap mampu memberikan nilai tambah bagi Pemegang Saham dan pemangku kepentingan; sekaligus terus mengupayakan peningkatan level kompetensinya untuk dapat menciptakan organisasi Perusahaan yang tangguh dan berkelanjutan.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Pendapatan Operasi Sebesar Rp3,45 Triliun

Pengelolaan Pelabuhan Tanjung Priok menjadi salah satu kunci bagi keberhasilan Indonesia dalam mengoptimalkan potensi kemaritimannya. Perusahaan menyadari hal tersebut, dan berupaya untuk terus meningkatkan kompetensinya dalam memberikan pelayanan kepelabuhanan.

Perusahaan mencatat, walaupun jumlah lalu lintas unit kapal di Pelabuhan Tanjung Priok mengalami sedikit penurunan, namun volume Gross Tonnage (GT) atau Tonase Kotor justru mengalami peningkatan, dari 120,27 juta ton GT di tahun 2015 menjadi 128,99 juta ton GT. Peningkatan juga terjadi di arus Petikemas, baik arus domestik maupun arus Petikemas internasional.

Adanya peningkatan volume GT kapal dan arus Petikemas memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan PTP. Pendapatan Operasi 15,02%, dari Rp3,00 triliun di tahun 2015 menjadi Rp3,45 triliun di tahun 2016. Sejalan dengan peningkatan operasional, Beban Operasi meningkat 14,17%, dari Rp2,67 triliun menjadi Rp3,05 triliun. Laba Usaha meningkat 23,97%, dari Rp361,42 miliar menjadi Rp448,07 miliar; sementara Laba Tahun Berjalan meningkat 36,20% dibandingkan tahun 2015, dari Rp249,79 miliar menjadi Rp340,22 miliar.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pendapatan Operasi
Pendapatan Operasi Perusahaan tahun 2016 mencapai Rp3,45 triliun, meningkat 15,02% dibandingkan Pendapatan Operasi tahun 2015 yang sebesar Rp3,00 triliun. Peningkatan ini terutama disebabkan adanya kenaikan pendapatan terminal petikemas dan kenaikan pendapatan terminal dibandingkan tahun 2015, yang berhasil melampaui adanya penurunan pendapatan dari jasa kapal.

Laba
Sejalan dengan peningkatan Pendapatan Operasi yang lebih tinggi dibandingkan Beban Operasi, Perusahaan berhasil membukukan Laba Tahun Berjalan tahun 2016 sebesar Rp340,22 miliar, meningkat 36,20% dibandingkan Laba Tahun Berjalan tahun 2015 yang sebesar Rp249,79 miliar.

Jumlah Aset
Dengan adanya peningkatan baik pada Aset Tidak Lancar maupun Aset Lancar tahun 2016 dibandingkan tahun 2015, jumlah Aset Perusahaan tahun 2016 mencapai Rp1,30 triliun, meningkat 27,98% dibandingkan jumlah Aset di tahun 2015 yang sebesar Rp1,01 triliun.

Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek tahun 2016 sebesar Rp854,34 miliar, meningkat 29,18% dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp661,37 miliar. Hingga 31 Desember 2016, Perusahaan tidak memiliki pos akun Liabilitas Jangka Panjang. Dengan demikian, jumlah Liabilitas tahun 2016 sama dengan Liabilitas Jangka Pendek Perusahaan.

Ekuitas
Ekuitas Perusahaan tahun 2016 mencapai Rp442,01 miliar, meningkat 25,72% dibandingkan Ekuitas tahun 2015 yang sebesar Rp351,58 miliar. Peningkatan Ekuitas ini disebabkan adanya kenaikan pada Saldo Laba yang didapatkan dari cadangan Laba tahun 2015.

RENCANA STRATEGIS

Peningkatan pendapatan dan laba di tahun 2016 memberikan optimisme tentang pengelolaan Pelabuhan Tanjung Priok oleh Perusahaan dapat terus dioptimalkan, sejalan dengan keinginan kuat IPC Group dan Pemerintah Republik Indonesia untuk menjadikan pelabuhan di Indonesia khususnya Pelabuhan Tanjung Priok menjadi salah satu infrastruktur yang akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.

Untuk proyeksi tahun 2017, jumlah Aset tahun 2017 diproyeksikan mencapai Rp1,67 triliun, meningkat 28,89% dibandingkan realisasi jumlah Aset tahun 2016 yang sebesar Rp1,30 triliun. Kenaikan ini terutama diproyeksikan dari kenaikan Aset Lancar tahun 2017 sebesar 35,37% yang disebabkan kenaikan pada Kas dan Setara Kas karena adanya asumsi arus kas masuk berupa tambahan modal yang disetor oleh Pemegang Saham; dan Aset Tetap yang dianggarkan meningkat sebagai akibat asumsi terealisasinya investasi murni di tahun 2017.

Sementara Liabilitas Jangka Pendek tahun 2017 diproyeksikan meningkat 23,15% dibandingkan realisasi Liabilitas Jangka Pendek tahun 2016, yang terutama disebabkan meningkatnya utang afiliasi dan utang investasi seiring dengan aktivitas Perusahaan. Ekuitas tahun 2017 dianggarkan meningkat 39,99% yang disebabkan adanya tambahan modal disetor dan laba ditahan tahun berjalan.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Non Keuangan Non Listed (PNKNL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
278
Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sungkoro & Surya (Ernst & Young Global Limited)
Biro Administrasi Efek
N/A
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
pelabuhantanjungpriok,indonesia

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF