PT DIAN SWASTIKA SENTOSA TBK

PT DIAN SWASTIKA SENTOSA TBK Laporan Tahunan 2016

ROAD TO A BRIGHTER TOMORROW

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Total Pendapatan Dari Bisnis Batubara Sebesar USD384,34 Juta

Peningkatan harga batubara di penghujung tahun 2016 cukup memberikan dampak yang positif bagi Perseroan, karena saat ini sekitar 54% pendapatan Perseroan masih berasal dari bisnis batubara. Kebijakan efisiensi biaya operasional pertambangan dan pencarian pasar baru yang masih secara konsisten dilakukan, turut memberikan kontribusi positif bagi perolehan laba Perseroan.

Total volume penjualan batubara yang berhasil diraih pada tahun 2016 adalah sebanyak 11,0 juta ton, naik sebesar 15,68% dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 9,5 juta ton. Total pendapatan dari bisnis batubara yang berhasil dicatatkan pada tahun 2016 adalah sebesar USD 384,34 juta naik sebesar 8,82% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Total Pendapatan Dari Bisnis Bahan Kimia Sebesar USD118,41 Juta

Di bisnis perdagangan bahan kimia, volume penjualan pupuk dan pestisida tercatat sebanyak 268.062 ton dan 2.850 kl mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebanyak 167.396 ton dan 2.230 kl. Namun untuk volume penjualan bahan kimia mengalami penurunan dimana pada tahun 2016 tercatat hanya sebanyak 28.913 ton, menurun jika dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebanyak 36.485 ton. Total pendapatan dari bisnis ini adalah sebesar USD 118,41 juta pada tahun 2016, meningkat sebesar 39,43% dari tahun sebelumnya.

Di bisnis ketenagalistrikan, Direksi dengan gembira menyampaikan bahwa proyek IPP PLTU Sumsel-5 telah beroperasi secara komersial pada bulan Desember 2016. Offtake listrik pada tahun 2016 tercatat sebanyak 433.745 MWh. Proyek IPP PLTU Sumsel-5 telah memberikan kontribusi pendapatan sebesar USD 137,61 juta pada tahun 2016. Dengan telah beroperasinya IPP PLTU Sumsel-5, total kapasitas pembangkit yang telah beroperasi yang saat ini dimiliki Perseroan adalah sebesar 600 MW.

Perseroan Bukukan Pendapatan Usaha Sebesar USD712,05 Juta

Dibandingkan dengan target pendapatan sebesar USD 700 juta, Perseroan pada tahun 2016 berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar USD 712,05 juta, sedikit menurun dibandingkan dengan pendapatan tahun 2015 sebesar USD 760,26 juta (terutama terkait dengan penerapan ISAK 16 pada laporan keuangan anak perusahaan Perseroan).

Pencapaian lain yang diperoleh Perseroan selama tahun 2016, antara lain penyelesaian penempatan wajib (compliance placement) Golden Energy and Resources Limited (“GEAR”), anak perusahaan langsung Perseroan, pada bulan Desember 2016. Dengan telah terpenuhinya syarat minimal kepemilikan saham publik tersebut, perdagangan saham GEAR di bursa efek Singapura telah dilanjutkan. Dana dari hasil penempatan wajib tersebut digunakan GEAR untuk melunasi hutang jangka panjang GEAR.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pendapatan Usaha
Secara keseluruhan Pendapatan Usaha pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi USD 712 juta, atau turun 6% jika dibandingkan dengan Pendapatan Usaha pada tahun 2015, yaitu sebesar USD 760 juta, terutama disebabkan oleh penurunan penjualan lini usaha penyedia tenaga listrik (terutama terkait dengan penerapan ISAK 16 pada laporan keuangan anak perusahaan Perseroan).

Beban Pokok Penjualan
Di tahun 2016, Beban Pokok Penjualan Perseroan mencapai USD 424 juta, atau menurun 4% dibandingkan Beban Pokok Penjualan Perseroan tahun 2015 yang sebesar USD 442 juta. Penurunan Beban Pokok Penjualan ini disebabkan terutama oleh penurunan pada Beban Pokok Penjualan lini usaha penyedia tenaga listrik dari USD 89 juta pada tahun 2015 menjadi USD 41 juta pada tahun 2016. Penurunan Beban Pokok Penjualan lini usaha pembangkit listrik dan uap sejalan dengan penurunan penjualan lini usaha penyedia tenaga listrik.

Laba Usaha
Laba Usaha Perseroan mengalami penurunan sebesar 19% dari Laba Usaha sebesar USD 169 juta pada tahun 2015 menjadi USD 137 juta pada tahun 2016.

Laba Tahun Berjalan
Laba Tahun Berjalan pada tahun 2016 adalah sebesar USD 65 juta, atau mengalami penurunan sekitar 46% dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar USD 120 juta, terutama disebabkan oleh penurunan Laba Sebelum Pajak sebesar USD 31 juta dan kenaikan beban pajak sebesar USD 24 juta.

Aset
Di tahun 2016, Jumlah Aset Perseroan adalah USD 2.233 juta, meningkat 12% dari USD 1.998 juta pada tahun 2015. Aset Perseroan terdiri dari 19% Aset Lancar dan 81% Aset Tidak Lancar.

Liabilitas
Jumlah Liabilitas di akhir tahun 2016 sebesar USD 949 juta, meningkat 8% dari USD 880 juta pada tahun 2015. Jumlah Liabilitas Perseroan di akhir tahun 2016 terdiri dari 25% Liabilitas Jangka Pendek dan 75% Liabilitas Jangka Panjang.

Ekuitas
Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami kenaikan sebesar 15% dari USD 1.118 juta pada tahun 2015 menjadi USD 1.283 juta, terutama disebabkan oleh perolehan Laba Tahun Berjalan.

RENCANA STRATEGIS

Pemerintah Indonesia memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai pada tahun 2016. Pemulihan harga batubara diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pendapatan Perseroan, karena pendapatan dari bisnis batubara masih merupakan kontributor utama pendapatan Perseroan. Energy mix diprediksikan akan mengalami perubahan di tahun mendatang, namun batubara bersamaan dengan minyak dan gas, akan tetap menjadi sumber energi dunia yang dominan. Perseroan akan terus berupaya untuk dapat memperluas pangsa pasar untuk meningkatkan penjualan batubara dan mencari peluangpeluang kerjasama yang baru.

Di bisnis ketenagalistrikan, proyek-proyek listrik yang ditawarkan oleh pemerintah merupakan fokus utama Perseroan untuk memantapkan posisi Perseroan sebagai salah satu pemain utama di bisnis ketenagalistrikan. Total kebutuhan penambahan kapasitas pembangkit listrik di Indonesia diperkirakan sekitar 454 GW hingga tahun 2050, dimana 61% dari penambahan kapasitas tersebut direncanakan berasal dari pembangkit listrik batubara. Pengembangan bisnis ketenagalistrikan berbahan baku batubara ini akan dapat menciptakan sinergi dengan lini bisnis batubara Perseroan. Lebih lanjut, Perseroan juga akan mempertimbangkan berbagai peluang aksi korporasi untuk mendorong ekspansi usaha di bidang ketenagalistrikan tersebut.

Di bisnis multimedia, pengguna internet di Indonesia saat ini baru mencapai 132,7 juta orang atau sekitar 51% dari total 256 juta penduduk. Sementara itu, penetrasi layanan fixed broadband masih berada di kisaran 2% pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa peluang bisnis multimedia masih sangat besar. Saat ini, layanan multimedia Perseroan telah berada di berbagai kota besar di Pulau Jawa dan Sumatera. Perseroan akan terus meningkatkan area dan kualitas layanan multimedia di tahun yang akan datang.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Non Keuangan Listed (PNKL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
285
Kantor Akuntan Publik
Mirawati Sensi Idris (d/h KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny) Anggota Moore Stephens International Limited
Biro Administrasi Efek
PT Sinartama Gunita
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
dianswastikasentosa,indonesia

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF